-
kasihilah semua makhluk yang ada di muka bumi, niscaya Tuhan yang ada di atas langit akan mengasihimu..
===============================================
Cara mengasihi orang kafir diantaranya adalah dengan mengajak mereka masuk islam agar mereka selamat dari api neraka
===============================================
wahai manusia, islamlah agar kalian selamat....
======================================================
-
======================================
“Janganlah kamu saling dengki, saling membenci, saling mengintip
rahasia, saling bersaing, saling mencari keburukan, saling menawar lebih
tinggi untuk menipu pembeli sehingga menawar tinggi, saling memutuskan
hubungan, saling bermusuhan, janganlah sebagian kalian menjual atas
jualan yang lain. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang
bersaudara sebagaimana yang diperintahkan Allah. Seorang muslim adalah
saudara bagi muslim yang lain, tidak boleh menganiaya, tidak boleh
menelantarkannya dan tidak boleh menghinanya.
=============================================
Taqwa ada di sini, taqwa ada di sini, taqwa ada di sini kata Rasululloh
Shallallahu’alaihi wasallam sambil menunjuk dadanya.
=================================================
Cukuplah merupakan kejelekan seseorang apabila menghina saudaranya yang
muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain adalah haram darahnya,
kehormatannya dan hartanya. Hati-hatilah bersangka buruk, karena
sesungguhnya bersangka buruk adalah omongan yang paling dusta.
====================================================
Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk kamu dan hartamu, tetapi ia
melihat hati dan perbuatanmu.” (riwayat Muslim dan Bukhari).
==========================================
-
BERIKANLAH SEDEKAH KEPADA FAKIR MISKIN,
PENGEMIS, JANDA, BINATANG, DAN ANAK-ANAK TERLANTAR
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang
miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam (HR.
Bukhari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya
hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR.
Ahmad)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari
kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi
datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan
sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di
antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum)
dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR.
Ahmad)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
Kita tidak diperbolehkan menyiksa binatang dengan cara apa pun, atau
membuatnya kelaparan, memukulinya, membebaninya dengan sesuatu yang ia
tidak mampu, menyiksa atau membakarnnya.
---------------------------------------------------
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,
“Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang ia kurung hingga
mati. Maka dari itu ia masuk neraka gara-gara kucing tersebut disebabkan
dia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum di saat
mengurung nya, dan dia tidak membiarkannya (melepaskannya) supaya
memakan serangga di bumi.” (HR. al-Bukhari)
-------------------------------------------------------
Dan ketika beliau melewati sarang semut yang telah dibakar, beliau
bersabda,
“Sesungguhnya tidak ada yang berhak menyiksa dengan api selain Rabb
(Tuhan) pemilik api.” (HR. Abu Dawud, hadits shahih)
----------------------------------------------
“Barangsiapa yang tidak berbelas kasih niscaya tidak akan
dibelaskasihi.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
-------------------------------------------------
“Kasihanilah siapa saja yang ada di bumi ini, niscaya kalian akan
dikasihani oleh yang ada di langit.” (HR. at-Tirmidzi)
--------------------------------------------------
Dibolehkan membunuh hewan-hewan yang membahayakan atau mengganggu
seperti anjing buas, serigala, ular, kalajengking, tikus dan lain-lain
karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,
“Ada lima macam hewan fasik (buruk) yang boleh dibunuh di waktu halal
(tidak ihram) dan di waktu ihram, yaitu ular, burung gagak yang putih
punggung dan perutnya, tikus, anjing buas, dan rajawali.” (HR. Muslim).
Juga terdapat hadits shahih yang membolehkan untuk membunuh
kalajengking.
================================================
-
======================================
‘Amr bin Syarahil Asy-Sya’bi rahimahullahu berkata: “Sesungguhnya
nyanyian itu menimbulkan kemunafikan dalam hati, seperti air yang
menumbuhkan tanaman. Dan sesungguhnya berdzikir menumbuhkan iman seperti
air yang menumbuhkan tanaman.” (Diriwayatkan Ibnu Nashr dalam Ta’zhim
Qadr Ash- Shalah, 2/636. Dihasankan oleh Al-Albani dalam At-Tahrim, hal.
148)
-----------------------------------------------------------------------------
Ibnu Abdil Barr rahimahullahu berkata: “Termasuk hasil usaha yang
disepakati keharamannya adalah riba, upah para pelacur, sogokan (suap),
mengambil upah atas meratapi (mayit), nyanyian, perdukunan, mengaku
mengetahui perkara gaib dan berita langit, hasil seruling dan segala
permainan batil.” (Al-Kafi hal. 191)
----------------------------------------------------------------------
Ath-Thabari rahimahullahu berkata: “Telah sepakat para ulama di berbagai
negeri tentang dibenci dan terlarangnya nyanyian.” (Tafsir Al-Qurthubi,
14/56)
-------------------------------------------------------------------
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu berkata: “Mazhab empat imam
menyatakan bahwa alat-alat musik semuanya haram.” Lalu beliau
menyebutkan hadits riwayat Al-Bukhari rahimahullahu . (Majmu’ Fatawa,
11/576) ---------------------------------------------------------------
------------------------------------------
-
======================================
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Barangsiapa di antara
kalian yang ingin meneladani, hendaklah meneladani para Shahabat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena sesungguhnya mereka
adalah ummat yang paling baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling
sedikit bebannya, dan paling lurus petunjuknya, serta paling baik
keadaannya. Suatu kaum yang Allah telah memilih mereka untuk menemani
Nabi-Nya, untuk menegakkan agama-Nya, maka kenalilah keutamaan mereka
serta ikutilah atsar-atsarnya, karena mereka berada di jalan yang
lurus.” [Dikeluarkan oleh Ibnu Abdil Baar dalam kitabnya Jami’ Bayanil
Ilmi wa Fadhlih II/947 no. 1810, tahqiq Abul Asybal Samir az-Zuhairy]
======================================
-
======================================
Imam al-Auza’i rahimahullah (wafat th. 157 H) mengatakan: “Bersabarlah
dirimu di atas Sunnah, tetaplah tegak sebagaimana para Shahabat tegak di
atasnya. Katakanlah sebagaimana yang mereka katakan, tahanlah dirimu
dari apa-apa yang mereka menahan diri darinya. Dan ikutilah jalan
Salafush Shalih, karena akan mencukupi kamu apa saja yang mencukupi
mereka.” [Syarh Ushul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama’ah 1/174 no. 315]
---------------------------------------------------------------
Beliau rahimahullah juga berkata: “Hendaklah kamu berpegang kepada atsar
Salafush Shalih meskipun orang-orang menolaknya dan jauhkanlah diri
kamu dari pendapat orang meskipun ia hiasi pendapatnya dengan
perkataannya yang indah.” [Imam al-Aajury dalam as-Syari’ah I/445 no.
127, di-shahih-kan oleh al-Albany dalam Mukhtashar al-‘Uluw lil Imam
adz-Dzahaby hal. 138, Siyar A’laam an-Nubalaa’ VII/120]
=================================================
-
“Zaman ini adalah zaman kelembutan, kesabaran
dan hikmah, bukanlah zaman kekerasan (kebengisan). Mayoritas manusia
saat ini dalam keadaan jahil (bodoh), lalai dan lebih mementingkan
duniawiyah. Maka haruslah sabar dan lemah lembut sampai dakwah ini
tersampaikan dan sampai mereka mengetahuinya. Kami mohon petunjuk kepada
Alloh untuk semuanya.”
(Majmu’ Fatawa Samahatul Imam Ibnu Bazz (Juz VIII, hal 376) dan (Juz X,
hal. 91)
=================================================
-
======================================
Segala puji hanyalah milik Alloh yang telah mempertautkan hati kaum
mukminin dan menganjurkan mereka supaya bersatu padu dan saling
berhimpun serta memperingatkan dari perpecahan dan perselisihan.
--------------------------------------------------------
Saya bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq untuk disembah melainkan
hanyalah Alloh semata yang tidak memiliki sekutu. Dialah yang
mensyariatkan dan memudahkan, dan Dia terhadap kaum mukminin adalah
sangat penyantun.
------------------------------------------------------
Saya juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yang
diperintahkan dengan kemudahan dan berita gembira.
-----------------------------------------------------
Beliau bersabda : Permudahlah dan janganlah kamu persulit, berikanlah
kabar gembira dan janganlah membuat orang lari (dari kebenaran).
------------------------------------------------------
Permisalan kaum mukminin satu dengan lainnya dalam hal kasih sayang,
tolong menolong dan kecintaan, bagaikan tubuh yang satu, jika salah satu
anggotanya mengeluh sakit, maka seluruh tubuh akan merasa demam atau
terjaga”
---------------------------------------------------
Tidak ragu lagi, bahwa kewajiban Ahlus Sunnah di setiap zaman dan tempat
adalah saling bersatu dan menyayangi di antara mereka serta saling
bekerja sama di dalam kebajikan dan ketakwaan…
==================================================---------------
-
======================================
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, kami memuji-Nya, meminta
pertolongan kepada-Nya, dan meminta ampun kepada-Nya. Dan kami
berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kami, dan dari
keburukan-keburukan perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk
oleh Allah maka tidak ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang
disesatkan oleh Allah maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Saya
bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah saja, dan
saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
================================================
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan
sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
==================================================
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan
kamu dari yang satu, dan darinya Allah menciptakan isterinya; dan dari
keduanya Allah mengembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu
saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silatur rahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
=========================================================
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa
mena’ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar.
============================================================
Amma ba’du; Maka sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah
dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad , dan seburuk-buruk
perkara dalam agama adalah yang di ada-adakan, setiap yang diada-adakan
(dalam urusan agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.
(HR. Muslim, an-Nasa’i dan selain keduanya)
==================================================
-
Wahai Kaum Muslim,
Telah nyata kebencian dan makar kaum kafir untuk menghancurkan Islam dan
umatnya. Mereka telah melakukan konspirasi canggih dan rapi untuk
mengubur Islam. Mereka terus terjaga dan berpikir keras siang-malam
untuk mencari dan mencoba cara-cara terbaru untuk menghancurkan Islam.
Mereka bahu-membahu dan terus bekerjasama memikirkan bagaimana merusak
Islam. Mereka tak segan-segan melakukan teror, intimidasi, hingga
serangan fisik dalam rangka meluluhlantakkan Islam dan umatnya.
Akankah kita berdiam diri?
Ridhakah kita menyaksikan Islam diinjak-injak dan dihinakan?
----------------------------------------------------------
Wahai Kaum Muslim,
Islam akan terselamatkan jika kita semua berpegang teguh dengan syariat
Islam, insya allah. Artinya, kita tidak hanya meyakini Islam sebatas
bibir semata. Lebih jauh, kita harus menerapkan syariat Islam dalam
seluruh aspek kehidupan kita; baik dalam ibadah ritual yang biasa kita
laksanakan maupun dalam bidang akhlak dan muamalah—seperti politik,
ekonomi, sosial, pendidikan, dan sebagainya.
------------------------------------------------------------
Di samping itu, harus ada institusi negara (Khilafah) yang melindungi
seluruh kepentingan umat Islam. Dengan institusi inilah seluruh syariat
Islam akan diterapkan secara sempurna sehingga akidah umat dapat
terselamatkan. Marilah kita bahu-membahu, mencurahkan pikiran dan tenaga
kita demi tegaknya Khilafah Islamiyah.
----------------------------------------------------------
Sesungguhnya barat tidak memandang kita dengan dua kaca mata, namun
hanya satu kaca mata saja, yaitu kacamata fanatik buta, kedengkian dan
kezhaliman yang nyata terhadap kaum muslimin. Tatkala Islam tegak dengan
tanpa mempermasalahkan batas-batas wilayah, bersatu dalam amal serta
telah rekat persatuannya maka tiba-tiba saja mereka merobek-robek dan
mencerai beraikan kita.
================================================
-
Al-Malik Abdul Aziz berkata : “Aku adalah
penyeru kepada aqidah Salafush Shalih, dan aqidah Salafush Shalih adalah
berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam dan apa yang datang dari Khulafaur Rasyidin” [Al-Wajiz
Fi Siratil Malik Abdul Aziz hal.216]
-------------------------------------------------------------------------------------
Beliau
juga berkata : “Mereka menamakan kami Wahabiyyin, dan menamakan madzhab
kami adalah madzhab wahabi yang dianggap sebagai madzhab yang baru. Ini
adalah kesalahan fatal, yang timbul dari propaganda-propaganda dusta
yang disebarkan oleh musuh-musuh Islam. Kami bukanlah pemilik madzhab
baru atau aqidah baru. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab tidak pernah
mendatangkan sesuatu yang baru, aqidah kami adalah aqidah Salafush
Shalih yang datang di dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam dan apa yang ditempuh oleh Salafush Shalih. Kami
menghormati imam empat, tidak ada perbedaan di sisi kami antara para
imam : Malik, Syafi’i, Ahmad dan Abu Hanifah, semuanya terhormat dalam
pandangan kami” [Al-Wajiz Fi Siratil Malik Abdul Aziz, hal. 217]
---------------------------------------------------------
-
“Telah terjadi di zaman ini, sibuknya
sebagian ahlus sunnah dengan sebagian lainnya dengan tajrih (saling
mencela) dan tahdzir, dan implikasi dari hal ini menyebabkan terjadinya
perpecahan, perselisihan dan saling mengisolir. Padahal sepantasnya
bahkan seharusnya bagi mereka untuk saling mencintai dan berkasih sayang
terhadap sesama mereka, dan menyatukan barisan mereka di dalam
menghadapi ahli bid’ah dan pengikut hawa nafsu yang menyelisihi ahlus
sunnah wal jama’ah.
----------------------------------------------------
“Aku nasehatkan –kepada penuntut ilmu- agar menyibukkan diri dengan
perkara yang bermanfaat dari perkara-perkara yang tidak bermanfaat bagi
mereka, sebagai pengejawantahan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam,
“diantara kebaikan seorang muslim adalah meninggalkan hal-hal yang
tidak berfaidah baginya.” Hadits hasan diriwayatkan oleh Turmudzi.”
------------------------------------------------------
“Aku nasehatkan –kepada penuntut ilmu- untuk bersikap pertengahan dan
moderat, diantara sikap ghuluw (ekstrim) dan meremehkan, dan diantara
sikap ifrath (berlebih-lebihan) dan tafrith (menggampangkan). Sebagai
pengejawantahan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, “Jauhilah oleh
kalian sikap ghuluw di dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang
sebelum kalian binasa dikarenakan sikap ghuluw mereka di dalam agama.”
Ini hadits shahih, dikeluarkan oleh an-Nasa’i dan selainnya.”
----------------------------------------------------
“Dan aku nasehatkan supaya mereka berhati-hati dari sikap zhalim,
dikarenakan hadits Qudsi, “Wahai hamba-Ku, sesunguhnya Aku haramkan
kezhaliman atas diri-Ku, maka aku jadikan pula haram atas diri kalian,
maka janganlah kalian saling menzhalimi” diriwayatkan oleh Muslim, dan
hadits Shallallahu ‘alaihi wa Salam, “takutlah kalian dari kezhaliman,
karena sesungguhnya kezhaliman itu adalah kegelapan di hari kiamat”
diriwayatkan oleh Muslim.
------------------------------------------------------
Aku memohon kepada Allah Azza wa Jalla untuk menunjuki seluruh ummat
kepada apa yang diridhai-Nya, agar mereka mendalami agama Islam
(tafaqquh fid din) dan menetapi kebenaran, serta agar mereka menyibukkan
diri dengan perkara yang bermanfaat dan menjauhkan dari apa-apa yang
tidak bermanfaat. Sesungguhnya Ia berkuasa dan berkemampuan atasnya.
Semoga Sholawat dan Salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad, kepada keluarganya dan para sahabatnya. (selesai kutipan)
===========================================
-
“Wajib atas kita untuk berlemah lembut di
dalam dakwah kita terhadap orang-orang yang menyelisihi kita, dan
jadikan selalu firman Alloh Ta’ala berikut (sebagai pegangan) dan untuk
selamanya :
“Serulah mereka ke jalan Rabb-mu dengan hikmah dan nasehat yang baik,
serta berdebatlah dengan mereka dengan cara yang lebih baik.”
Dan mereka yang pertama lebih berhak untuk kita terapkan hikmah ini
adalah mereka yang paling memusuhi kita di dalam dasar (mabda’) dan
aqidah kita, hingga kita tidak menggabungkan antara beratnya dakwah yang
haq yang Alloh memperteguh kita dengannya dengan beratnya cara (ushlub)
kita berdakwah kepada Alloh Azza wa Jalla”
==================================================
-
Diriwayatkan
bahwa Hasan Al-banna berkata: “Kami menginginkan terbentuknya sosok
individu muslim, rumah tangga Islami, bangsa yang Islami, pemerintahan
yang Islami, negara yang dipimpin oleh negara-negara Islam, menyatukan
perpecahan kaum muslimin dan negara mereka yang terampas, kemudian
membawa bendera jihad dan da’wah kepada Allah sehingga dunia mendapatkan
ketentraman dengan ajaran-ajaran Islam.”
==================================================
-
dalam blog ini mungkin terdapat hadits dhoif,
riwayat yang tidak valid, salah tulis, kutipan yg tidak sesuai syariat
islam, dan berbagai kesalahan2 lain, dan belum sempat di sensor, jadi
mohon maaf sebesar-besarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar